Sunday, April 20, 2014

Holland (One Fine day in Leiden)

Posted by Unknown at 8:29 AM


Oke, awalnya aku beli buku ini bukan karena apa-apa, tapi karena emang nggak tau aja mau beli apa.

jadi awalnya aku mau beli novel2 lama,yang dipinginin banget sih "Wuthering Height", pengen banget :( tapi udah nggak ada dimana2, yg jelas di periplus nggak ada, di beberapa gramed juga nggak ada. karena udah terlanjur, dan emang jatah bulan ini belum beli novel, pas liat2 di rak, ada novel dengan judul "Holland" ini, dengan cap "setiap tempat punya cerita"-nya.

karena dari awal aku selalu beli buku dengan cap itu (nanti aku ceritakan, soalnya aku nulis ini dari Novel terbaru yang aku beli), akhirnya aku beli, barengan dengan "London (Angel)".

sekarang ngebahas Holland dulu ya..

karena aku nggak berharap banyak, setelah apa yang terjadi dengan Novel dengan cap 'setiap tempat punya cerita' sebelumnya, jadi aku bacanya biasa2 aja dong, tapi ternyata novelnya diluar dugaan, bagus!

nyeritain Kara dan bagaimana hidupnya di Leiden, salah satu kota di Belanda, yang adem banget, bukan cuma karena cuacanya, tapi juga karena kotanya yang bisa dibilang sepi, dan semua hal yang mendukung, kayak sungai2nya (semua sungai di Belanda kayaknya emang sebersih dan sekeren itu), peraturan2 toko buka, dan sebagainya dan sebagainya.

yang jelas, aku puas banget sama Novel ini. Mulai dari ceritanya, yang nggak maksa, nggak kelewat bikin sakit kepala, romantis tapi nggak maksa (udah ya tadi?), terus plotnya keren, kita beneran kayak bisa ngerasain berada di sana, jalan-jalan keliling Belanda. terus karakternya juga, karakternya bertolak belakang banget dengan karakter dari Novel "Swiss", yang bikin aku keki banget itu!!

karakternya selalu meyakinkan diri kalau dia nggak atau belum jatuh cinta, karena dia harus memikirkan hal lain selain cinta saat ini, karakter yang aku suka banget, aku suka banget karakter yang begini, nggak kayak di "Swiss" itu, sumpah maksa, yang itu ntar baca sendiri, ntar aku bikin juga reviewnya kok.


si Kara ini punya sisi gelap, nggak usah aku ceritain, kalo penasaran, beli novelnya (aku nggak dibayar, suer!), sisi gelapnya nggak maksa, untuk digelap-gelapin, aku bisa nerima soal 'kegelapan' itu, walaupun agak 'kelewat' panjang pembaca dibiarkan seolah nggak tahu apa sisi gelapnya itu, padahal udah tau, tapi ya gitu, nggak maksa, tetep manis pas bagian dia ketemu sama Rein, cowok bule yang punya mata keren itu, mata bule, mata yang menawan.


(aku adalah salah satu orang yang suka bule itu dari matanya, karena kalo yang lain di Indonesia jg banyak, kulit putih? cowok aku jg putih, malah bagusan putihnya cowok aku, nggak bintik2 dan sebagainya, rambut pirang? nggak lah, nggak bisa dijadiin charm mah itu, bau badan, yeik, aku nggak suka bau badan bule, dan kalo dibandingin dengan bau badan cowok aku yang aku suka banget2 itu, ya ampun! nggak usah di bahas deh, pokoknya aku kalo liat bule itu ya dari matanya!)


balik lagi ke si Rein, di sini diceritain si Rein ini punya mata menawan, pinter gambar, misterius (sering ilang ditengah2 date), dan hal2 manis lainnya.

terus sisi gelapnya si Kara masih bisa aku terima, masih bisa aku kategorikan 'nggak maksa'.

kalau kata orang buku adalah jendela dunia, maka buku (novel) ini salah satunya. kamu beneran bisa ngerasain sedang ada di Belanda dengan baca buku ini, menyusuri kanal2nya, berkeliling desanya, melihat kincir angin, dan lain-lain.
 bayangkan saja Kara yang tinggal di Kota kecil yang lebih kecil dari Rotterdam. oia, kamu pasti tau kan kalo Rotterdam itu nggak rame? jadi walaupun dibilang Kota besar, jangan bayangin Rotterdam bakalan kayak New York, nggak, sama sekali jauh, sama Jakarta aja ramean Jakarta, sibukan Jakarta. Nah, apalagi ini menceritakan Leiden, hadeh,impian aku bertahun-tahun banget bisa tinggal di kota macam begitu.
tenang, bersih, nyaman, cantik, ya ampun.. aku harus stop dengan khayalan semacam ini untuk sejenak.


intinya, novel ini layak banget buat di baca, manis, manis deh pokoknya, mau ceritanya, karakternya, plotnya, itu keren, kamu bakalan ngerasain bagaimana hidup di kota Leiden, juga menjelajahi daerah Belanda lainnya, beberapa ungkapan dalam bahasa Belanda, hubungan Belanda dan Indonesia, budaya-budaya belanda, dan lain sebagainya.

terus yang musti dikasih point plus di sini lainnya adalah kamu bisa ngambil pelajaran dari novel ini, seburuk apapun hubungan kamu dengan orang tua, mereka SESUNGGUHNYA bener-bener mencintai kita. yang diperlukan itu cuma saling jujur, saling percaya.


pelajaran ini juga lah yang udah kami terapin antara aku dan mamak (ibuku, aku memanggil ibuku dengan sebutan mamak).
kami itu bestfriend, boyfriend (sebelum aku punya pacar), orangtua-anak, dan semuanya.
ketika semua orang menjelekkan, atau tidak percaya padaku, mamak adalah orang yang akan membelaku, percaya padaku seutuhnya, walaupun dia tidak tahu apa yang terjadi, hal pertama yang dilakukannya adalah membelaku, karena dia percaya padaku.
dimanapun aku, walaupun aku udah pisah tempat tinggal dengan beliau sejak kecil, tapi aku selalu telfonan dengan frekuensi sangat sering, dari mulai aku sekolah, kuliah, sampai kerja di Ibu Kota saat ini, aku itu telfonan sama mamak minimal 2 hari sekali.
dan kami insyaallah akan selalu begitu,walaupun aku sekarang udah punya pacar, udah 2tahun 7bulan pula!


oia, balik ke novel, aku recomend banget deh ni Novel, sumpah manis, sumpah ini nggak sekedar novel remaja biasa. banyak hal2 lain yang bisa kamu dapet, kayak yang aku sebut2in di atas, mbak yang nulisnya juga cantik, kamu bisa mengunjunginya di sini.
terus plus lainnya tentu aja karena kalo novel dengan cap 'setiap tempat punya cerita' begitu bakal ada bonus di dalamnya, semacam standing apa tuh namanya? lupa, pokoknya gitu deh, manis banget, novelnya jg unik2, soalnya di setiap sudutnya itu kayak dipotong, jadi nggak petak, jadi oval gitu, apa sih bahasaku? abaikan!

enjoy the book, smell ya! XD

0 comments:

Post a Comment

Blogroll

 

Cherry Blossom Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea